MA Qur`an Al-Ihsan

For Future Leader of Moslem

MA Qur`an Al-Ihsan

For Future Leader of Moslem

pexels-photo-546819-546819.jpg

Yayasan Al-Ihsan kembali menyelenggarakan kegiatan kajian bulanan pada Sabtu, 17 Mei 2025, bertempat di Masjid Al-Ihsan. Kajian kali ini mengangkat tema yang sangat relevan dengan perkembangan zaman, yaitu “Pemanfaatan Teknologi untuk Anak”. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber kompeten di bidangnya: Dr. Airin, seorang psikolog dari Universitas Indonesia, serta Dr. Eng. Ibadurrahman, MT., pakar teknologi sekaligus Ketua Yayasan Al-Ihsan, yang memiliki fokus pada bidang Artificial Intelligence.

Kajian ini disambut antusias oleh para peserta, baik dari kalangan orang tua, pendidik, maupun pemerhati dunia anak. Materi yang disampaikan dinilai sangat menarik dan menggugah kesadaran bersama tentang pentingnya pendampingan dalam penggunaan teknologi oleh anak-anak.

Dr. Airin menyoroti dampak psikologis dari penggunaan teknologi secara berlebihan, serta pentingnya membangun relasi emosional antara anak dan orang tua. Beliau menekankan bahwa teknologi seharusnya menjadi alat bantu, bukan pengganti peran pengasuhan yang hangat dan penuh perhatian.

Sementara itu, Dr. Eng. Ibadurrahman atau yang akrab disapa Gus Ibad, menyampaikan perspektif dari sisi teknologi. Menurut beliau, sehebat apa pun kemajuan teknologi, tetap ada batasan-batasan yang tidak bisa ditembus. “Teknologi tidak bisa memberikan soft skill, perhatian tulus, maupun kemampuan mengontrol diri (self control). Semua itu hanya bisa ditanamkan melalui interaksi manusiawi,” tegasnya.

Gus Ibad juga mengkritisi keyakinan sebagian masyarakat yang menganggap bahwa teknologi secara otomatis akan membuat anak lebih cerdas. “Itu hanya mitos,” ujarnya. Menurutnya, kecerdasan sejati tumbuh dari pembelajaran aktif, pengalaman langsung, dan proses pendampingan yang konsisten.

Kajian ini menjadi pengingat pentingnya peran aktif orang tua dan pendidik dalam mengarahkan penggunaan teknologi secara bijak. Dengan tema yang sangat aktual, kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan dan menjadi panduan bagi keluarga dalam membentuk generasi yang cerdas secara utuh — bukan hanya cerdas secara digital, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.

Teknologi Membuat Anak Lebih Cerdas? Mitos!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas
Open chat
Hubungi kami
Assalamu'alaikum